Senin, 17 November 2014

Review Sanggar Ine Andriane: AKu Dapat Kejutan!

Awal mula kenapa aku pilih vendor ini, simpel, karena rekanan Nikirani Catering. Sebenarnya ada 4 vendor sanggar rekanan Nikirani yang dikasih mba Sandra ke aku. Ada Hasina, Sanggar Ariesta, Sanggar Ine Andriane, sama Sanggar apa gitu namanya yang bernuansa lebih ke Jawa nama sanggarnya, Keliatan tidak banyak pilihan tapi malah lebih memudahkan aku khususnya untuk memilih mau pakai sanggar apa.

Dikasih nama-nama tersebut langsung menggugurkan dua nama, yang nama sanggarnya lebih untuk manten Jawa dan Hasina. Kenapa? Kalau yang lebih untuk manten Jawa kan namanya juga kayanya lebih ke manten Jawa, kan aku pakai adat sunda. Hasina dicoret karena aku baca-baca banyak yang udah pakai jadi mau pakai Sanggar lain (ini alasan macam apa sih?). Intinya gitu.

Jadilah aku dan suamiku (saat itu masih pacaran), menuju ke Kelapa Gading tempat Sanggar Ariesta ini berada. Ketemu sama Ibu pemilik sanggar ditanya maunya pakai baju warna apa dan ukurannya apa. Sebelum menjawab, aku sempet liat-liat desainnya dan warna daaan ukuran (yang terpenting). Langsung hopeless sih pas liat ko kebayanya mungil imut lucu gitu ukurannya. Ngeliat badan aku yang saat itu lagi gede-gedenya yaudah dipaksa masuk akhirnya ga ada yang cocok.

Bajunya padahal bagus-bagus dan kelihatan wah tapi karena kecil ukurannya dan suamiku ngelihat wajahku yang berubah muram. Memutuskan untuk cari ke sanggar lain, yatu Sanggar Ine Andriane.

Pencarian Sanggar Ine Andriane berjalan cukup lika-liku. Lokasinya di Rawa Mangun, belakang golf court itu. Dari yang salah belok, neduh karena ujan, dan akhirnya nyoba lewat jalur sana-sini, nemu deh akhirnyah! Sanggar yang bercat pink ini memang menarik perhatian dari awal. Oo iya sekarang sanggarnya udah direnovasi gitu jadi lebih kaya sanggar, kalau waktu aku dulu datang masih semi rumah semi sanggar. Hehehehe.

Ditanya mau warna apa, aku bilang merah. Lalu ngeliat badanku yang lagi gede-gedenya, mbanya ngeluarin kebaya maroon ungu sama emas ijo gitu yang notabene ukuran besar. Daaann pas dicoba yang emas ijo dulu. Muaattt sodarah! Ini karena muat aja aku melihat ada secercah harapan. Liatin ke suami, doi nyengir karena ngeliat aku udah kembali ceriah. Karena ini buat nyoba-nyobain aja, dilepas lagi lalu pindah ke maroon ungu.

Muat jugaahh. Hahahahaha. Aku makin ceriah. Suamiku makin senang karena doi suka aku pakai yang maroon ungu, Jadilah diputuskan kita pakai maroon ungu. Bajunya buat suami juga disiapin sama mba nya, muat jugaah. Iyah, jodoh sama baju ini. Ada ekornya, warna nya pas, ada emasnya dikit, terus bisa menyamarkan beberapa bagian badanku jadi ga keliatan lebar. Hahahahaha. Alhamdulillah.

Paketannya diambil dan memutuskan pakai acara adatan sunda jadi nambah 2 juta. Kalau pakai paketan mah ga nambah apa-apa lagi. Mau pakai baju perdana apa engga, ga ada tambahan biaya. Mau pakai beludru, sok atuh ga ada biaya tambahan. Isi sawerannya bawa sendiri tapi semuanya disiapkan dari sanggar. Aku tinggal kontrol aja sama orang sanggarnya. Terus MC adat juga termasuk disini yaa,

Nah, sanggar ini aku ga ada tambahan lain kecuali acara adat sunda. Menjelang hari H udah deg-degan dan mulai bawel nanyain siapa yang ngerias. Cuma pengen tau aja siapa namanya dan nomornya kemudian request, plis buat muka saya yang bundar jadi lebih tirus. Setidaknya ga lebar banget lah. Sampai hari H aku masih gatau siapa yang ngerias, cuma dibilang tenang aja mba. Semuanya asisten bunda Ine bagus-bagus ko. Iyah, aku percaya.

Sampai hari H, ada kejutan menanti. Yang ngerias aku adalah bunda Inee. Aku yang telat 10 menit dari janji temu yang udah lari-lari ke ruang riasnya, sempet ngerem sambil bingung sambil takjub, ini beneran bunda nya yang ngerias aku. Udah dijabat tangan aja masih aku nyah yang bingung. Yaudah kalau bunda nya yang ngerias, aku duduk anteng. Dan dalam hati langsung bersyukur alhamdulillah. Ini yang namanya rejeki. :))

Muka yang abis bangun tidur dan masih ga percaya kalau hari ini nikah di tambah yang ngerias bunda nya, dipoles. Hasilnya memuaskaann. Suamiku yang lagi duduk di meja akad waktu aku masuk untuk duduk di sampingnya sampai yang ngeliatin aku nya nunduk ngeliat nunduk ngeliat lagi sampe lamaa baru nunduk lalu ngeliat lagi. Simplenya manglingin. 

Ini penampakannya. Maklumi pipi dan badanku yang lebar dan gembil bulat-bulat. Ini aku udah killer kardio dan lebih ngecilin dari awal bgt aku siapin pernikahan yaa.


Sebelum pernikahan
Lagi akad. Ngambil dari samping aja biar keliatan kecil. Soalnya badannya lebar euy akuh kalo dari depan.

Aku yang pakai baju putih dengan suamih.
Naahh, ini pas resepsi.

Aku dan Suami saat resepsi
Ini ditirusin banget loohh. Alhamdulillah puas banget dengan sanggarnya. Adatan serta riasan dan pakaian sampai sepatu (ini dibuatin karena ga ada ukuran akunyah) bahkan gratis perawatan wajah sebelum nikah (mikrodermabrasi) sangat memuaskan. Terima kasihhh. Keep up the good works, team!

Kalau ada yang mau pakai Sanggar Ine Andriane, lebih baik langsung ke sana aja, langsung nyobain. Kalau hari Sabtu-Minggu, mereka tutup nya lebih awal, jam 4 sore. Aku kalau ke sana rata-rata hari kerja, minta ijin sama kantor, jadi lebih sepi dan pelayanannya lebih fokus.

Jumat, 14 November 2014

Review Graha Lukisan

Dari semua hal yang aku dan suami urus untuk nikahan, kayanya, gedung buat nikahan ini yang bikin drama. Drama emosi, air mata, bingung, sampai hampir gagal move on.

Awalnya sih di At-Tin aja tapi kemudian ganti jadi resepsi di Graha Lukisan dan akan di At-Tin. Namun karena berganti hari jadinya semua akad dan resepsi di Gedung Graha Lukisan. Awalnya berjalan mulus dan marketingnya juga kondusif. Akan tetapi, tiba-tiba ada telepon dari manajemen Gedung Graha Lukisan kalau ga bisa pakai untuk hari nikahanku karena mau renovasi.

Yaudah jadi emosi di kantor. Marah-marah sama yang nelpon dan ngamuk-ngamuk tingkat dewi. Beneran deh. Abis emosi langsung lemes. Tadinya udah ada jadwal liputan yang mau dihadiri jadi dicancel aja ga datang ke liputannya. Mau ngurus ini sebaiknya gimana.

Akhirnya kita hubungi marketing yang pegang aku di gedung tersebut. Marketingnya cukup kompeten dalam menangani capeng-capeng yang mau pakai gedung. Aku diminta untuk tidak panik, tenang, dan tetap sesuaikan saja acara pernikahan. Masalah gedung biar marketingnya saja yang urus.

Setelah deg-degan selama 2-3 minggu, kepastian gedung akhirnya ada. Aku dan suami jadii menggunakan gedung ituu. Alhamdulillaaaahhh.. Renovasi jadinya dimulai bulan Desember apa November gitu. Kalau memang ada yang mau pakai Graha Lukisan mungkin sekarang ini lagi ga bisa karena mau direnovasi.

Pelayanannya cukup memuaskan dan bagus akhirnya. Intinya aku puas walaupun ada drama (hampir) ga jadi pakai gedung Graha Lukisan.

Kamis, 13 November 2014

Review Setelah Menikah

Yaakk.. Ternyata vakum nulis blog tentang nikahan sampai akhirnya sudah melangsungkan acara nikahannya. Sibuk banget ternyata mengurus pernikahan. Banyak drama, banyak airmata, banyak emosi (apalagi si suami emosinya), banyak intervensi, daan banyak berita kaget yang bikin gemes.

Mungkin review detailnya akan dibahas satu per satu yaa di post selanjutnyaa. Akan tetapi secara keseluruhan, Alhamdulillah, aku dan suami beserta keluarga puas dengan acaranya. Bahkan mamaku bilang "Mama jadi pengen bikin nikahan lagi", padahal kan aku anak terakhir. -___-"

Ini adalah vendor yang aku pakai selama nikahan:

Iyah, ini kami, Aku dan Suamiku. 

Acara pernikahan Dhini dan Angga
Sabtu, 20 September 2014
Akad: 07.30-09.00 (lanjut sama adat Sunda)
Resepsi: 11.00-13.00
  • Gedung: Graha Lukisan, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta
  • Catering: Nikirani (nonrekanan gedung)
  • Fotografer: Mas Adi (Paketan Nikirani)
  • Sanggar Rias: Ine Andriane (Paketan Nikirani)
  • Adat Sunda: Dari Sanggar Ine Andriane
  • MC: Paketan dari Nikirani Catering
  • Dekorasi: Paketan Nikirani
  • Nuansa: Emas Maroon Cokelat
  • Suvenir: Kayanya sih beli di Jatinegara soalnya yang ngurus Kaka Ipar
  • Undangan: cetak sama Kaka Ipar yang ada usaha tambahan.
  • Penghulu: KUA Kampung Makassar
  • Henna: Di Plaza Pondok Gede deket bioskop. Insya Allah aman soalnya pakai pacar dicampur minyak kayu putih. Bertahan sekitar 2 minggu.
  • Perawatan Pra Nikah: karena sudah habis-habisan untuk biaya nikah dan kawan-kawannya jadinya milih perawatan yang murah tapi kece. Dapat salon lumayan utk perawatan di Salon Al-Husna, Jatiwaringin. Salon khusus perempuan. Tempatnya memang sederhana tapi pelayanannya lumayan memuaskan. Lalu aku tambah untuk muka gratis perawatan wajah mikrodermasi di Salon rekanan Sanggar Ine Andriane. Jadilaah tidak menguras kantong :))
  • Bahan seragam Pink keluarga inti, kebaya emas mamah, dan kebaya akad aku: PGC ajah cukup.
Apa lagi yaa. Intinya sih kalo ngurus nikahan yang penting kita tawakal sama Allah. Banyak-banyak berdoa dan semakin mendekatkan diri sama Allah. Yakin kalau rejeki ga kemana. Daaaan ujian sebelum nikah itu LUAR BIASAH! Kalau udah melewati ujiannya dan lulus ujian rasanya ploooonggg. Bagi yang muslim, banyak baca Surat An-Nur tiap hari. Niat aku baca surat An-Nur agar acaranya lancar jaya, ga kurang-kurang, sempurna. Nah itu aku baca sebulan sebelum acara nikah. Alhamdulillah bonusnya jadi manglingin. Sampai suami (katanya suami sih) ga percaya kalau itu aku (baca: gendudnya sih bener tapi mukanya makin cantik. Hahahaha), manglingin banget.

Segini dulu yaa. Tunggu postingan aku selanjutnya mengenai detail nikahaan. Semoga membantu, para calon pengantin yang lagi persiapan. :)