Sabtu
(12/5) kemaren, aku melakukan liburan seharian bersama Angga (ihiy :D)
Setelah
berdiskusi selama 2 hari untuk memilih taman mini atau Ancol, akhirnya kita
memutuskan untuk seharian pergi ke Ancol menggunakan busway. Karena kita
timbang-timbang dan pikirkan, lebih baik ke Ancol menggunakan bus trans
jakarta. Lebih simpel, lebih hemat, dan tidak terlalu banyak menguras tenaga.
Rute busway
menuju ancol itu kita naek dari shelter Makro (atau lebih dikenal dengan Pasar
Rebo) turun untuk transit di shelter Kp.Melayu. Naek lagi yang ke arah Ancol.
Dan voilaa! Sampailah kita di Ancol.
Ternyata
memang lebih mudah naek angkutan umum daripada kendaraan pribadi untuk ke
Ancol. Turun di shelter Ancol, langsung dihadapkan dengan loket masuk Ancol.
Tiket masuk Ancol per orang itu Rp 15.000,-. Ga ribet-ribetan lagi nyari2
dimana tiket masuknya. Setelah bayar dan kita resmi masuk Ancol, perasaan
seneng bgt! Saking senengnya, kita sampai tepuk tangan dan ketawa-ketawa
sendiri.
Setelah
excited sendiri, aku berhenti dan mikir “Ancol, seluas ini, gimana kita
mengarunginya? Mana kita buta Ancol bgt.”
Jadilah kita
celingak-celinguk sendiri.
Tidak berapa
lama, datanglah petugas (yang mungkin melihat kami kebingungan) yang
mempersilahkan kita masuk bis khusus untuk pengunjung Ancol yang menggunakan
kendaraan umum. Agak takut-takut juga kalo naek bis ini bayar. Ternyata gratis
pemirsa!
Dengan riang
hati senang, kami duduk manis di bis Wara-wiri (nama bis keliling ancol). Bis
wara-wiri ini merupakan bis ukuran sedang yang sebagian besar ber-AC dan
nyaman. Dibagi menjadi dua tujuan, arah barat dan arah timur. Nah arah barat
ini memiliki tujuan Gondola, Eco Park, Pantai Indah, Marina, Shelter
transjakarta, PGU Barat, dan Pasar Seni. Kalo arah timur tujuannya Gondola,
Monumen, Beach Pool, Pantai Carnaval, Taman kelapa, dan Samudra. Dengan adanya
bis ini, otomatis, pengunjung yang menggunakan kendaraan umum lebih terbantu
dan nyaman berekreasi di Ancol.
Tujuan pertama
ke Ancol adalah pantai! Sudah bukan rahasia lagi kalau pantai Ancol tercemar.
Dengan warna air pantai yang cenderung cokelat, tanpa berpikir lagi saya
mengurungkan niat untuk berenang di Pantai. Takut gatel-gatel. Selain itu,
terlihat air di Pantai Ancol ini tercemari limbah. Terlihat dengan adanya
busa-busa di pinggir pantai. Akan tetapi masih saja ada pengunjung yang
mayoritas anak kecil, berenang di Pantai Ancol.
di depan Seaworld! dok. pribadi |
Tujuan
selanjutnya adalah seaworld! Ahahaha. akhirnya setelah sekian lama merencanakan
pergi ke Seaworld, kesampaian juga. Tiket masuk seaworld untuk umur diatas 2
tahun itu Rp 60.000,- sedangkan untuk diatas 57 tahun Rp 38.000,-. Disini juga
tersedia kursi roda untuk yang membutuhkan. Sebelum masuk ke seaworld, ada
pemeriksaan isi tas. Makanan tidak boleh dibawa masuk. Pemeriksaan ini cukup
ketat.
Sukses lewat
pemeriksaan dan bayar tiket, masuk lah kita ke seaworld. Disambut dengan
ruangan yang sarat lampu, mataku terbelakak melihat ikan-ikan yang besar2
berenang kesana kemari. Kalo kata endud, ikan yang pertama kali kita lihat itu
ikan aligator terus bawal sama ikan apa gtuu namanya yang masih sodaraan sama
arwana. Ukuran tubuhnya? GEDE bgt! Serem sendiri ngelihatnya.
Berkelilinglah
kita di seaworld itu, aku melihat ada ikan duyung lagi makan di akuarium 3.
Besarnyaaa. Masuk lebih dalam, aku melihat ada 4 “touch pool”. Kolam pertama
bintang laut, kedua penyu, ketiga ikan pari dan hiu, dan kolam keempat ikan
pari juga. Gamau rugi, aku coba sentuh2 bintang laut sama penyu. Ternyata tubuh
bintang laut itu geli-geli kenyal yah. hehehe. Sebelum menyentuh, ternyata ada
aturan-aturan yang harus ditaati. Dan pihak seaworld cukup informatif
memberikan petunjuknya.
sama penyu :D dok.pribadi |
Kebetulan
sekali, aku masuk seaworld bertepatan dengan momen feeding show akuarium utama
dan sharkuarium. Sebelum dimulai feeding show, mbakmbak nya memberikan
pengetahuan seputar ikan-ikan yang ada di seaworld ini. Salah satu pengetahuan
yang ngena buat aku itu adalah bahwa ikan hiu kalau mati meninggalkan
rahangnya. Selain pengetahuan juga diadakan kuis untuk adik-adik kecil yang
berkunjung ke seaworld dengan hadiah sticker.
Setelah
feeding show selesai, lanjut berkeliling dengan masuk ke terowongan akuarium
utama. Aku ingat waktu kecil, aku suka bgt masuk ke terowongan ini. Berasa jadi
penyelam. hehe. Tapi aku merasa kurang puas dengan terowongan akuarium ini. Hal
ini dikarenakan jumlah ikannya cenderung sedikit, spesiesnya juga ada yang
hilang. Aku kemudian teringat, kalau ga salah ada ikan pari yang besaaarr bgt
di kolam ini. Tapi ini ko ga ada. Kemana yah?
di akuarium utama dok.pribadi |
Masih dengan
kebingungan dan kekurangpuasan, kita masuk ke ruang pengawetan ala Mesir.
Disini ikan yang sudah mati diawetkan dan dipajang. Bau zat pengawet (kayanya
formalin) kuat bgt. Kemudian, aku menangkap satu pajangan ikan besar yang sudah
diawetkan dalam kaca besar. jengjengg! Itu ikan pari yang aku pertanyakan! Ternyata
dia sudah mati di tahun 2010 karena sakit-sakitan. Rasa sedih sempat
menghampiriku. Tapi mungkin ini lebih baik untuknya.
Sayang sekali,
momen aku ke Ancol sedang ada renovasi. Danau Ancol sedang direnovasi, begitu
pula salah satu kolam yang ada di seaworld. Rasa kecewa pasti ada tapi tidak
menyurutkan kesenanganku berekreasi ria di Ancol ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar